Pada skema siklus batuan di atas; kotak putih mewakili material-material bumi dan anak panah mewakili proses yang mengubah material tersebut. Proses diberi nama dengan tulisan miring di samping anak panah. Energi berasal dari dua sumber utama, yaitu matahari dan panas dari dalam bumi. Matahari berperan dalam proses permukaan seperti pelapukan, erosi, dan transportasi. Sedangkan energi panas dari dalam bumi berperan dalam proses subduksi, pembentukan magma dan metamorfisme. Kompleksitas diagram mencerminkan kompleksitas nyata dalam siklus batuan di bumi. Perhatikan bahwa ada banyak kemungkinan yang terjadi disepanjang rangkaian proses siklus batuan.
***
Siklus batuan terdiri dari serangkaian proses yang konstan di mana batuan berubah dari satu bentuk ke bentuk lain dari waktu ke waktu. Sama halnya dalam siklus air dan siklus karbon, beberapa proses dalam siklus batuan ada yang terjadi selama jutaan tahun dan ada juga yang terjadi secara singkat. Untuk lebih mengetahui proses-proses apa saja yang ada dalam siklus batuan, ada baiknya kita mulai dari sumber utamanya, yaitu Magma!
Magma & Batuan Beku
Magma terbentuk hanya pada lokasi-lokasi tertentu di dalam bumi, sebagian besar terbentuk di sepanjang batas lempeng. Ketika magma membeku, magma akan membetuk kristal/mineral. Proses ini terjadi di banyak tempat di Indonesia, di mana magma keluar dari proses erupsi gunung api dan membeku di permukaan bumi, membentuk jenis batuan beku ekstrusif (misalnya: basal atau andesit) di sisi-sisi gunung api. Namun ada juga magma yang membeku di dalam kerak bumi sebelum mencapai permukaan. Jauh di bawah permukaan, di zona-zona subduksi di Indonesia, magma membeku membentuk jenis batuan beku intrusif (misalnya: granit dan diorit). Batuan yang terbentuk dari pembekuan magma disebut batuan beku. Jika membeku di bawah permukaan disebut intrusif, dan jika membeku di permukaan disebut ektrusif.
![]() |
Pu'u O'o Crater Lava pond by Hawaii Volcano National Park // flickr |
Pengangkatan, Pelapukan, & Erosi
Jenis batuan seperti basal, karena terbentuk di permukaan bumi, maka akan segera terpapar dengan atmosfer dan cuaca. Berbeda dengan batuan yang terbentuk di bawah permukaan bumi, seperti granit, untuk bisa tersingkap di permukaan, batuan ini harus terangkat dulu melalui proses tektonik dan kemudian lapisan-lapisan batuan lain di atasnya harus terkikis melalui proses erosi. Pada kedua kasus tersebut, segera setelah batuan tersingkap di permukaan bumi, maka proses pelapukan pun dimulai.
Singkapan batuan beku intrusi, granit - granodiorit, Gorontalo // Ebay Febryant |
Pelapukan pada batuan terjadi karena reaksi fisik dan kimia yang disebabkan oleh interaksi udara, air, dan organisme. Setelah batuan lapuk, angin, air, dan gletser mengikis batuan tersebut menjadi material sedimen, misalnya pasir. - Pasir / Pembentukan, Komposisi, Tekstur, Transportasi
![]() |
Interpretasi alur transportasi sedimen di Sungai Bone - Bulango. Gorontalo // Google Earth |
Air merupakan faktor yang paling umum dari erosi - Sungai Bone, Sungai Bulango, dan Sungai Paguyaman adalah sungai-sungai besar yang ada di Gorontalo, yang mengangkut berton-ton material sedimen hasil pelapukan dan erosi dari hulu di daerah pegunungan sampai ke dasar laut setiap tahunnya. Material sedimen yang membentuk point bar dan channel bar Sungai Bone di daerah Botupingge dan sekitarnya kini masih terus dimanfaatkan masyarakat lokal untuk ditambang, dijual dan didistribusikan ke daerah lain sebagai bahan bangunan.
Tambang material sedimen pasir di Sungai Bone - Gorontalo // Geologi UNG |
Batuan Sedimen
Dalam kondisi alami, endapan material sedimen muda mengubur endapan yang lebih tua, tekanan yang dihasilkan akan membuat endapan lebih tua menjadi kompak. Ketika air bergerak masuk, mineral seperti kalsit dan silika yang terlarut akan terendap dan mengisi rongga antar butir dan bertindak sebagai semen, merekatkan butiran sedimen satu sama lain. Proses kompaksi dan sementasi ini nantinya akan membentuk jenis batuan sedimen seperti batupasir, batulempung, konglomerat atau breksi. Pembentukan tersebut sekarang sedang berlangsung di sungai, dasar muara, delta atau palung yang ada di Indonesia.
Karena pengendapan sedimen terjadi secara siklus musiman atau tahunan, kita akan sering melihat adanya bentuk lapisan-lapisan pada singkapan batuan sedimen. Tersingkapnya batuan sedimen di permukaan harus mengalami pengangkatan oleh proses tektonik. Pada umumnya pengangkatan terjadi di batas lempeng subduksi, dimana dua lempeng bergerak kearah satu sama lain dan menyebabkan kompresi. Alhasil, jika batuan sedimen tersebut terbentuk di lingkungan laut, maka kita akan menemukan singkapan batuan dengan kandungan fosil organisme laut di pegunungan. Contohnya tidak perlu jauh-jauh ke Gunung Everest! Pegunungan dan perbukitan sekitar Danau Limboto, dan di sepanjang jalan kawasan pantai Leato-Bongo tersusun atas jenis batuan sedimen laut dangkal. Menurut Peta Geologi Lembar Tilamuta skala 1:250.000 oleh Bachri, Sukido, Ratman (1993), daerah tersebut tersusun atas kalkarenit, kalsirudit, dan gamping koral dengan kandungan sisa-sisa orgnisme laut.
![]() |
Singkapan ketidak selarasan antara batuan vulkanik dengan batugamping di daerah perbukitan bagian selatan danau Limboto - Gorontalo // Ebay Febryant |
![]() |
Singkapan batupasir karbonatan di Pulau Saronde - Gorontalo Utara // Masfut Mustahar |
Metamorfisme
Jika batuan sedimen atau batuan beku intrusif tidak tersingkap ke permukaan bumi dalam proses pengangkatan atau pun erosi, kedua jenis batuan tersebut akan terkubur lebih dalam lagi. Semakin dalam batuan itu terkubur, maka semakin besar kemungkinan untuk terpapar suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresi tektonik dan energi panas dari dalam bumi, yang nantinya dapat mengubah batuan tersebut. Jenis batuan yang telah terubah di bawah permukaan bumi akibat paparan suhu, tekanan, dan kontak magma disebut batuan metamorf.
![]() |
Singkapan jenis batuan Metamorf - Filit, di sungai luk ulo, Karangsambung - Jawa Tengah // Geologi UNG |
Ahli geologi sering menyebut batuan metamorf sebagai batuan yang telah “dimasak” karena proses perubahannya hampir sama dengan yang terjadi pada adonan kue ketika dipanaskan. Adonan kue dan kue yang sudah dimasak mengandung bahan-bahan yang sama, namun memiliki tekstur yang sangat berbeda. Sama halnya pada batupasir (batuan sedimen) dan kuarsit (hasil metamorfosis dari batupasir). Butiran individu pasir yang ada pada batupasir sangat mudah terlihat bahkan beberapa mudah dicopot. Sedangkan pada kuarsit, butiran pasir sudah tidak terlihat lagi, dan cukup keras untuk dipecahkan dengan palu.
***
Setiap jenis batuan akan terangkat dan tersingkap, kemudian mengalami pelapukan dan erosi. Beberapa diantaranya dapat terkubur dan bermetamorfosis. Proses-proses tersebut telah terjadi selama jutaan dan miliaran tahun yang lalu untuk menciptakan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini, sebuah planet yang dinamis. Sebagaimana yang dikatakan oleh Hutton, “The Present Is The Key To The Past” – saat ini adalah kunci masa lalu. Yang berarti, apa yang terjadi saat ini, juga terjadi di masa lalu.
***
No comments
Terimakasih sudah membaca artikel ini.